Seken adalah singkatan dari kata “second hand” dalam bahasa Inggris yang artinya barang bekas. Saat ini, membeli barang bekas atau seken menjadi pilihan yang populer di kalangan masyarakat karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan barang baru. Namun, sebelum membeli barang bekas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak salah pilih dan menyesal di kemudian hari.
Kenali Arti Seken yang Sesungguhnya
Seken artinya barang bekas, namun tidak semua barang bekas dapat disebut sebagai seken. Barang bekas yang masuk kategori seken adalah barang-barang yang sudah digunakan sebelumnya dan dijual kembali. Perlu diperhatikan bahwa barang bekas yang dijual di toko-toko online atau pasar loak, belum tentu dapat disebut sebagai barang seken. Ada juga barang yang sudah rusak atau cacat yang dijual dengan harga murah, namun barang tersebut bukan termasuk dalam kategori seken.
Periksa Kondisi Barang dengan Teliti
Sebelum membeli barang bekas, periksa kondisi barang dengan teliti agar tidak menyesal di kemudian hari. Cek apakah barang tersebut masih berfungsi dengan baik, tidak ada kerusakan yang mencolok, dan tidak ada bagian yang hilang atau rusak. Perhatikan juga apakah ada tanda-tanda keausan yang berlebihan pada barang tersebut. Jika membeli barang bekas secara online, pastikan untuk meminta foto barang dari berbagai sudut agar lebih jelas melihat kondisi barang.
Periksa Riwayat Penggunaan Barang
Sebelum membeli barang bekas, tanyakan kepada penjual tentang riwayat penggunaan barang tersebut. Apakah barang tersebut sering digunakan atau jarang digunakan? Apakah pernah mengalami kerusakan dan sudah pernah diperbaiki sebelumnya? Apakah ada garansi dari penjual? Dengan mengetahui riwayat penggunaan barang, kita dapat memperkirakan umur barang tersebut dan kemungkinan kerusakan yang akan terjadi di masa depan.
Periksa Harga Pasaran Barang Baru
Sebelum membeli barang bekas, periksa harga pasaran barang baru agar tidak salah pilih. Ada beberapa barang bekas yang dijual dengan harga yang sama atau bahkan lebih mahal dari harga barang baru. Perhatikan juga apakah harga barang bekas tersebut sudah termasuk ongkos kirim dan biaya lainnya.
Periksa Legalitas Barang
Sebelum membeli barang bekas, pastikan barang tersebut legal dan tidak melanggar aturan. Ada beberapa barang bekas yang tidak boleh dijual seperti barang bajakan atau curian. Pastikan juga untuk meminta bukti pembelian atau surat keterangan lainnya yang dapat membuktikan bahwa barang tersebut legal.
Periksa Kebutuhan dan Kondisi Barang Bekas
Sebelum membeli barang bekas, periksa apakah barang tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang diinginkan. Jangan hanya terpaku pada harga murah, namun perhatikan juga apakah barang tersebut masih dapat digunakan dan sesuai dengan kebutuhan kita. Perhatikan juga apakah barang tersebut masih dalam kondisi yang baik dan tidak membutuhkan perbaikan yang mahal di masa depan.
Periksa Garansi dari Penjual
Sebelum membeli barang bekas, pastikan bahwa penjual memberikan garansi untuk barang tersebut. Garansi dapat memberikan perlindungan jika barang tersebut mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik setelah pembelian. Pastikan juga untuk memperhatikan syarat dan ketentuan garansi yang diberikan oleh penjual.
Jangan Terburu-buru dalam Memilih Barang Bekas
Tidak perlu terburu-buru dalam memilih barang bekas. Luangkan waktu untuk memeriksa kondisi barang dan membandingkan harga dengan barang baru. Jangan tergoda dengan harga yang terlalu murah namun barang tersebut dalam kondisi yang buruk. Pilihlah barang bekas yang masih dapat digunakan dan sesuai dengan kebutuhan kita.
Periksa Ulasan dan Rating Penjual
Sebelum membeli barang bekas secara online, periksa ulasan dan rating penjual. Ulasan dari pembeli sebelumnya dapat memberikan gambaran tentang kualitas barang yang dijual dan pelayanan yang diberikan oleh penjual. Perhatikan juga rating penjual yang biasanya diberikan oleh platform penjualan online. Pilihlah penjual dengan rating yang tinggi dan ulasan yang positif.
Periksa Ketersediaan Sparepart
Sebelum membeli barang bekas, periksa ketersediaan sparepart dari barang tersebut. Jika barang tersebut mengalami kerusakan di masa depan, pastikan bahwa sparepart masih tersedia dan mudah didapatkan. Jangan membeli barang yang sulit untuk dicari sparepartnya atau sparepartnya mahal.
Periksa Keaslian Barang Bekas
Beberapa barang bekas seperti tas, sepatu, dan pakaian dapat menjadi barang palsu atau tiruan. Sebelum membeli barang bekas tersebut, pastikan keaslian barang tersebut dengan memeriksa label, kualitas bahan, dan detail lainnya. Jangan tergoda dengan harga yang terlalu murah namun barang tersebut palsu atau tiruan.
Jangan Mudah Tergiur dengan Diskon Besar
Banyak penjual yang memberikan diskon besar untuk barang bekas yang dijualnya. Namun, jangan mudah tergiur dengan diskon besar tersebut. Pastikan bahwa barang tersebut masih dalam kondisi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan kita. Jangan sampai terjebak membeli barang bekas yang tidak berguna hanya karena diskon besar yang diberikan oleh penjual.
Periksa Kebenaran Foto Barang
Beberapa penjual online menggunakan foto barang yang tidak sesuai dengan kondisi barang yang dijual. Sebelum membeli barang bekas secara online, pastikan bahwa foto barang yang ditampilkan adalah foto asli dari barang tersebut. Jangan sampai terjebak membeli barang bekas yang kondisinya jauh dari yang ditampilkan di foto.
Periksa Keamanan Transaksi
Sebelum membeli barang bekas secara online, pastikan bahwa transaksi yang dilakukan aman dan terjamin. Gunakan platform penjualan online yang terpercaya dan memiliki sistem keamanan yang baik. Pastikan juga untuk tidak memberikan informasi pribadi seperti nomor rekening atau password kepada penjual yang tidak dikenal.
Periksa Pengiriman Barang
Sebelum membeli barang bekas secara online, pastikan bahwa pengiriman barang aman dan terjamin. Pastikan bahwa penjual menggunakan jasa pengiriman yang terpercaya dan memiliki sistem pelacakan yang baik. Perhatikan juga biaya pengiriman yang dibebankan oleh penjual. Pilihlah penjual yang memberikan biaya pengiriman yang wajar dan tidak terlalu mahal.
Periksa Pajak Barang Bekas
Beberapa barang bekas seperti mobil atau motor harus membayar pajak yang masih berlaku. Pastikan bahwa penjual sudah membayar pajak tersebut dan memberikan bukti pembayaran pajak kepada pembeli. Jangan sampai terjebak membeli barang bekas yang masih memiliki tunggakan pajak.
Periksa Kondisi Baterai pada Barang Elektronik
Beberapa barang elektronik seperti handphone, laptop, atau kamera memiliki baterai yang sudah tua dan tidak dapat bertahan lama. Pastikan bahwa baterai pada barang tersebut masih dalam kondisi yang baik dan dapat bertahan lama. Jangan sampai terjebak membeli barang elektronik bekas yang baterainya sudah rusak atau tidak dapat bertahan lama.
Periksa Kekuatan dan Kondisi Mesin pada Barang Bekas
Jika membeli barang bekas seperti mobil atau motor, pastikan bahwa mesin pada barang tersebut masih dalam kondisi yang baik dan dapat diandalkan. Periksa kekuatan mesin dan kondisi bagian-bagian penting lainnya seperti rem, ban, dan suspensi. Jangan sampai terjebak membeli mobil atau motor bekas yang mesinnya sudah rusak atau tidak dapat diandalkan.
Periksa Kondisi pada Bagian Luar Barang Bekas
Beberapa barang bekas seperti tas atau sepatu memiliki kondisi bagian luar yang sudah rusak atau kotor. Pastikan bahwa kondisi bagian luar barang tersebut masih dalam kondisi yang baik dan tidak mengganggu estetika barang tersebut. Jangan sampai terjebak membeli barang bekas yang bagian luarannya sudah rusak atau kotor sehingga tidak dapat digunakan dengan baik.
Periksa Kondisi pada Bagian Dalam Barang Bekas
Beberapa barang bekas seperti pakaian atau tas memiliki kondisi bagian dalam yang sudah kotor atau rusak. Pastikan bahwa kondisi bagian dalam barang tersebut masih dalam kondisi yang baik dan tidak mengganggu fungsinya. Jangan sampai terjebak membeli barang bekas yang bagian dalamnya sudah kotor atau rusak sehingga tidak dapat digunakan dengan baik.
Periksa Kelengkapan Barang Bekas
Beberapa barang bekas seperti handphone atau laptop memiliki aksesoris atau