Penghitungan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam mengelola keuangan perusahaan. Salah satu rumus keuangan yang sering digunakan adalah rumus bruto. Rumus bruto merupakan cara penghitungan pendapatan atau laba kotor perusahaan sebelum dikurangi dengan beban-beban yang dikeluarkan. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang pengertian, cara menghitung, dan penggunaan rumus bruto dalam penghitungan keuangan yang tepat.
Pengertian Rumus Bruto
Rumus bruto merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung pendapatan atau laba kotor perusahaan sebelum dikurangi dengan beban-beban yang dikeluarkan. Dalam arti kata lain, rumus bruto menghitung total pendapatan atau laba yang didapatkan perusahaan sebelum dikurangi dengan beban-beban seperti biaya produksi, biaya gaji karyawan, dan biaya-biaya lainnya.
Contoh penggunaan rumus bruto adalah pada perusahaan pakaian. Jika perusahaan tersebut menjual 1000 baju dengan harga Rp. 100.000 per baju, maka pendapatan bruto perusahaan adalah:
Pendapatan Bruto = Jumlah Penjualan x Harga Satuan
Pendapatan Bruto = 1000 x Rp. 100.000
Pendapatan Bruto = Rp. 100.000.000
Cara Menghitung Rumus Bruto
Ada beberapa cara dalam menghitung rumus bruto, yaitu:
- Menghitung dengan menggunakan persentase
- Menghitung dengan menggunakan rumus matematika
1. Menghitung dengan menggunakan persentase
Cara pertama dalam menghitung rumus bruto adalah dengan menggunakan persentase. Dalam cara ini, kita akan menghitung berapa persen keuntungan yang didapatkan perusahaan dari penjualan produk. Caranya adalah:
Keuntungan Bruto = Pendapatan Bruto x Persentase Keuntungan
Contoh penggunaan rumus bruto dengan persentase adalah:
Jika perusahaan tersebut ingin mendapatkan keuntungan bruto sebesar 30%, maka:
Keuntungan Bruto = Rp. 100.000.000 x 30%
Keuntungan Bruto = Rp. 30.000.000
Jadi, keuntungan bruto perusahaan adalah Rp. 30.000.000
2. Menghitung dengan menggunakan rumus matematika
Cara kedua dalam menghitung rumus bruto adalah dengan menggunakan rumus matematika. Dalam cara ini, kita akan menghitung pendapatan bruto perusahaan dengan cara mengurangi total biaya produksi dari total pendapatan. Caranya adalah:
Pendapatan Bruto = Pendapatan Kotor – Biaya Produksi
Contoh penggunaan rumus bruto dengan rumus matematika adalah:
Jika perusahaan tersebut memiliki pendapatan kotor sebesar Rp. 100.000.000 dan total biaya produksi sebesar Rp. 60.000.000, maka:
Pendapatan Bruto = Rp. 100.000.000 – Rp. 60.000.000
Pendapatan Bruto = Rp. 40.000.000
Jadi, pendapatan bruto perusahaan adalah Rp. 40.000.000
Penggunaan Rumus Bruto dalam Penghitungan Keuangan
Rumus bruto sangat penting dalam penghitungan keuangan perusahaan. Dalam penggunaannya, rumus bruto dapat membantu perusahaan untuk:
- Menghitung pendapatan atau laba kotor perusahaan
- Menghitung persentase keuntungan dari penjualan
- Menghitung total biaya produksi perusahaan
Dengan menggunakan rumus bruto, perusahaan dapat mengetahui berapa besar pendapatan atau laba kotor yang didapatkan, berapa besar persentase keuntungan yang didapatkan dari penjualan, dan berapa besar total biaya produksi perusahaan. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola keuangan perusahaan.
Kesimpulan
Rumus bruto merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung pendapatan atau laba kotor perusahaan sebelum dikurangi dengan beban-beban yang dikeluarkan. Ada beberapa cara dalam menghitung rumus bruto, yaitu dengan menggunakan persentase atau dengan menggunakan rumus matematika. Penggunaan rumus bruto sangat penting dalam penghitungan keuangan perusahaan karena dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola keuangan perusahaan.