Riya, atau kesombongan, adalah sikap yang tidak diinginkan dalam agama manapun. Di dunia Islam, riya dianggap sebagai dosa besar karena mencerminkan ketidaksetiaan dan ketidakjujuran pada Allah SWT. Namun, riya juga dapat ditemukan di antara orang-orang yang tidak memiliki keyakinan agama yang kuat.
Selain itu, riya juga dapat membawa dampak negatif pada kehidupan sehari-hari seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak buruk dari sikap riya dan bagaimana menghindarinya dengan sentuhan ramah.
Apa Itu Riya?
Sebelum membahas dampak riya, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu riya. Riya adalah sikap ketidakjujuran dalam beragama atau bertindak untuk menunjukkan kesempurnaan diri di depan orang lain tanpa memperhatikan keinginan Allah SWT. Riya sering disebut juga sebagai kesombongan atau kesia-siaan dalam beramal.
Riya dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti melakukan amal kebaikan hanya untuk mendapat pujian dan pengakuan dari orang lain, mengucapkan kata-kata yang tidak sesuai dengan hati nurani, atau bahkan berpura-pura lebih baik daripada yang sebenarnya.
Dampak Buruk Riya
Riya dapat membawa dampak buruk pada kehidupan sehari-hari seseorang. Beberapa dampak buruk dari riya adalah:
1. Kehilangan Kedamaian Batin
Riya dapat merusak kedamaian batin seseorang karena sikap ini mengharuskan seseorang untuk mempertahankan citra yang sempurna di depan orang lain. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tertekan dan tidak berkembang secara spiritual.
2. Hilangnya Fokus pada Tujuan Sebenarnya
Riya juga dapat mengalihkan fokus seseorang dari tujuan sebenarnya. Misalnya, seseorang melakukan amal kebaikan hanya untuk mendapat pujian dan pengakuan dari orang lain, bukan untuk tujuan yang sebenarnya yaitu meraih ridha Allah SWT. Hal ini dapat membuat seseorang merasa kecewa dan tidak puas karena tujuan sebenarnya tidak tercapai.
3. Membuat Seseorang Tidak Jujur
Sebagai sikap yang tidak jujur, riya juga dapat membuat seseorang menjadi tidak jujur pada dirinya sendiri. Seseorang dapat membenarkan tindakannya yang sebenarnya salah dan tidak sesuai dengan hati nurani hanya untuk menunjukkan kesempurnaan diri di depan orang lain.
Cara Menghindari Riya dengan Sentuhan Ramah
Meskipun riya memiliki dampak buruk yang serius, kita dapat menghindarinya dengan sentuhan ramah. Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari riya:
1. Beramal Kebaikan dengan Niat yang Benar
Saat melakukan amal kebaikan, pastikan niat kita benar-benar ikhlas dan hanya untuk mencari keridhaan Allah SWT. Jangan melakukan amal kebaikan hanya untuk mendapat pujian atau pengakuan dari orang lain.
2. Bersikap Jujur pada Diri Sendiri
Bersikap jujur pada diri sendiri adalah kunci untuk menghindari riya. Ketika kita benar-benar jujur pada diri sendiri, kita dapat mengakui kesalahan dan kekurangan kita dan tidak perlu berpura-pura menjadi lebih baik dari yang sebenarnya.
3. Menghindari Pujian dan Pengakuan dari Orang Lain
Menghindari pujian dan pengakuan dari orang lain juga dapat membantu menghindari riya. Jangan terlalu memperhatikan apa yang orang lain katakan tentang kita dan fokuslah pada tujuan sebenarnya yaitu meraih ridha Allah SWT.
Kesimpulan
Riya adalah sikap ketidakjujuran dalam beragama atau bertindak untuk menunjukkan kesempurnaan diri di depan orang lain tanpa memperhatikan keinginan Allah SWT. Riya dapat membawa dampak buruk pada kehidupan sehari-hari seseorang, seperti kehilangan kedamaian batin, hilangnya fokus pada tujuan sebenarnya, dan membuat seseorang tidak jujur.
Untuk menghindari riya, kita dapat beramal kebaikan dengan niat yang benar, bersikap jujur pada diri sendiri, dan menghindari pujian dan pengakuan dari orang lain. Dengan sentuhan ramah, kita dapat menghindari riya dan hidup dengan lebih bahagia dan damai.