musafirdigital.com Kota modern dapat dievaluasi dan dibandingkan berdasarkan banyak kriteria, yang terpenting adalah ukuran dan populasi. Teknologi kami membantu kami memecahkan banyak masalah. pindah ke kota besar untuk mencari pekerjaan dan memulai hidup baru. Jika Anda tertekan dan tidak memiliki hiburan karena terkunci di kota besar, cobalah Bonus Kasino PlayAmo dan menangkan jackpot.
Kami telah menyusun daftar kota terpadat!
Tokyo, Jepang
Banyak yang telah mendengar tentang kepadatan penduduk Tokyo yang tinggi.Saat ini, penduduk Tokyo Raya diperkirakan sekitar 37,7 juta orang, kepadatan penduduk sebenarnya adalah 4,6 ribu orang per km2 .
Dalam hal luas, Tokyo menempati urutan ketiga di dunia. Saat ini, populasi ibu kota Jepang melebihi satu juta pada abad ke-19, ketika kota tersebut mulai berkembang pesat. Kurangnya luas lahan menyebabkan pertumbuhan perkotaan dengan mengorbankan gedung pencakar langit, penggunaan lahan kosong yang bijak, dan bahkan peningkatan wilayah perkotaan melalui pulau buatan.
Jakarta, Indonesia
Ibukota Indonesia, Indonesia sedikit lebih rendah dari Tokyo dalam hal dari populasi, yaitu sekitar 33,8 juta orang.
Namun dalam hal kepadatan, ini jauh di depan. Hampir 9,5 ribu orang per km2 tinggal di sana. Mungkin populasi Jakarta akan berkurang di masa depan: dibangun di atas tanah berawa, para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa kota ini secara bertahap tenggelam di bawah air dan dapat menjadi tidak dapat dihuni dalam beberapa dekade mendatang. Otoritas negara telah menemukan solusi radikal untuk masalah tersebut: dalam rencana 2019 diumumkan untuk meluncurkan untuk mendirikan ibu kota baru Indonesia di provinsi Kalimantan Timur di pulau Kalimantan. Metropolis masa depan disebut Nusantara.
Delhi, India
Kota terbesar di India tidak dapat direkomendasikan bagi mereka yang lebih menyukai jalanan sepi dan menghargai privasi: populasi kota ini diperkirakan mencapai 32,2 juta orang dengan kepadatan populasi lebih dari 13,7 ribu jiwa per km2 . Kepadatan penduduk yang tinggi dan masalah lainnya membuat Delhi bukan kota yang paling menyenangkan untuk ditinggali. Secara khusus, ini adalah salah satu kota paling tercemar di dunia: kabut asap menutupinya secara teratur. Lalu lintas jalan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi ini.
Delhi juga merupakan salah satu negara dengan kemacetan lalu lintas teratas di dunia.
Guangzhou, Tiongkok
Tiongkok tetap menjadi negara terpadat di dunia. Namun, India akan segera merebut gelar ini dari Tiongkok.Pada saat yang sama, aglomerasi negara terpadat di Tiongkok yang didudukinya hanya posisinya
Jumlah penduduk Guangzhou sekitar 26,9 juta orang dengan kepadatan penduduk 5,9.000 orang per km2. Kemakmuran Guangzhou sebagian besar dijamin oleh pelabuhan kargo. Ngomong-ngomong, salah satu gedung pencakar langit kota ini adalah salah satu dari 10 gedung tertinggi di dunia.
Mumbai, India
Aglomerasi India kedua dalam daftar kami. Jumlah penduduk Mumbai dan sekitarnya pada tahun 2022 diperkirakan mencapai 25 juta jiwa, namun dari segi kepadatan penduduk lebih dari 25,6 ribu jiwa per km2. Kota ini hampir dua kali ukuran Delhi. Mumbai mungkin rumah bagi Bollywood yang terkenal, pusat perfilman India, tetapi kota ini sering menarik wisatawan dengan ‘sisi yang salah’. Faktanya, perkampungan kumuh di sana yang terletak di distrik Dharavi dianggap sebagai yang terbesar di dunia.
Wisata di sana mendatangkan penghasilan yang bagus dan sebagian dari dana ini digunakan untuk pendidikan penduduk Dharavi.
Shanghai, China
Shanghai menutup daftar kami. 24 juta orang tinggal di daerah metropolitan China ini dengan kepadatan penduduk 5,6 000 jiwa per km2. Sebagai perbandingan: Australia memiliki populasi sekitar 26 juta orang.
Kepadatan penduduknya kurang dari empat jiwa per km2. Shanghai menduduki puncak daftar pusat keuangan di dunia. Seperti Guangzhou, kota ini memiliki pelabuhan besar yang melayani arus kargo yang besar. Kota ini juga dikenal dengan sistem transportasi yang berkembang pesat. Misalnya, total panjang kereta bawah tanah di Shanghai adalah 802 km, dan skema tersebut membuat turis tidak terbiasa.
